“Ghosts are still unexplained phenomena. What do you believe?”
Hingga kini para ilmuwan masih tidak
percaya atas keberadaan hantu. Walaupun misalkan hantu itu ada, tapi
tetap susah untuk dapat dibuktikan secara nyata. Karena menurut
orang-orang yang percaya, hantu berada di alam lain, tidak kasat mata,
namun kadang bisa dirasakan bahkan bisa terlihat pad saat-saat tertentu.
Jika mereka (hantu) memang ada, maka
apakah hantu itu? Dari apakah mereka terbentuk? Makhluk apakah mereka?
Mungkinkah hantu itu terdiri dari materi yang berunsur gas, molekul, ion
atau sesuatu yang lain? Atau bisa jadi, hantu terdiri dari suatu zat
atau unsur yang oleh para ilmuwan belum pernah diketahui. Para ilmuwan
masih menyelidiki fenomena mistis tentang keberadaan hantu ini.
Lalu muncul pula pertanyaan lainnya,
bagaimana hantu bisa beruwud? Bagaimana mereka bisa menembus tembok atau
materi lain? Bagaimana mereka tercipta? Bagaimana mereka berakhir? Atau
apakah hantu itu hanyalah ilusi mata, ilusi telinga atau ilusi perasaan
saja?
Apapun hantu itu, para ilmuwan tetap
mengambil penelitian dari sudut ilmu pengetahuan atau sains saja. Dan
mereka tetap berkeyakinan bahwa hantu adalah ilusi yang dibuat oleh otak
dalam keadaan tertentu.
Jika benar hantu adalah ilusi yang dibuat
oleh otak, maka timbul lagi pertanyaan klasik, bagaimana otak bisa
membuat ilusi penampakan hantu? Apa yang membuat otak bisa mempunyai
kemampuan ilusi atau khayalan ini?
Penyelidikan
Beberapa ilmuwan bergabung untuk menyelidiki fenomena mistis ini. Mereka melakukan eksperimen disebuah tempat paling angker di Amerika, yaitu penjara tua yang sudah lama tidak terpakai di daerah Eastern State Penitentiary di daerah Philadelphia Amerika.
Beberapa ilmuwan bergabung untuk menyelidiki fenomena mistis ini. Mereka melakukan eksperimen disebuah tempat paling angker di Amerika, yaitu penjara tua yang sudah lama tidak terpakai di daerah Eastern State Penitentiary di daerah Philadelphia Amerika.
Dari beberapa saksimata yang ada di
daerah tersebut telah mengakui bahwa mereka memang kadang melihat
seperti ada makhluk yang terbang melayang di penjara tersebut. Dan
peristiwa itu terjadi dalam waktu beberapa kali.
Penyelidikan ini membutuhkan beberapa
sukarelawan yang akan mengamati penjara angker itu. Para relawan yang
terpilih haruslah orang yang tidak mempercayai hantu dan bukan orang
yang penakut.
Lalu semua sudut dan ruangan dipenjara
yang akan digunakan untuk uji coba dilengkapi oleh berbagai jenis kamera
infra merah, detektor medan elektromagnet, sensor suhu, sensor audio
dan video serta teknologi tercanggih lainnya. Bahkan beberapa diantara
perangkat dan teknologi yang digunakan sama persis seperti yang NASA
gunakan.
Setelah setiap pojok dan hall serta
koridor penjara tua itu diberi peralatan tersebut, mereka mengamati
seharian penuh namun tiada objek yang mencurigakan.
Pada malam kedua, dikerahkanlah para
relawan. Semua relawan masing-masing ditempatkan di dalam beberapa sel
tahanan dalam semalam. Bagaimana menurut para relawan?
Para relawan tak merasakan apapun,
apalagi adanya fenomena kehadiran hantu. Mereka hanya merasakan udara
yang dingin namun pengap, ”Mungkin karena di dalam ruang sel ini tidak
ada sirkulasi udara”, ujar salah satu relawan.
Ada pula yang berujar bahwa, ”Udara di
dalam sel yang lembab menyebabkan kurang segarnya udara yang terhirup,
seperti bau yang tak sedap,” ujar relawan.
Selama seharian hingga subuh, tak satupun
relawan yang merasakan adanya anomali. Mereka tak melihat fenomena
aneh, penampakan aneh ataupun mendengar sesuatu yang aneh.
Pada hari ketiga. Para ilmuwan
menggunakan sedikit trik. Awalnya trik ini hanyalah coba-coba dari
beberapa literatur penyelidikan sebelumnya. Mereka menyiapkan beberapa
pengeras suara rendah (subwoofer) yang besar. Kemudian tanpa diketahui para relawan, subwoofer tersebut diletakkan di beberapa tempat yang tersembunyi dan tak mungkin dilihat para relawan nantinya.
Pengeras suara rendah tersebut nantinya akan diaktifkan dan akan bergetar dibawah indera pendengaran manusia alias infra-sonic.
Saat pengeras dinyalakan maka membran pengeras suara akan maju-mundur
dengan hebat namun tak akan ada suara yang terdengar oleh manusia.
Malam pun tiba, seperti malam-malam
sebelumnya mereka semua bersiap dengan alat komunikasi yang bisa
dipantau dan juga tak lupa dengan membawa senternya masing-masing.
Setelah kira-kira setengah jam berlangsung, para ilmuwan menyalakan
pengeras suara jenis sub-woofer tersebut. Tak berapa lama, terjadi
suasana yang menurut para relawan ”tidak nyaman”.
Mereka para relawan melaporkan bahwa
entah kenapa kepala mereka agak pusing, jantung sedikit berdebar, bulu
tengkuk dan pergelangan tangan merinding, bahkan ada yang melihat
seperti asap yang keluar dari tembok. Malam itu begitu aneh tidak
seperti malam sebelumnya, apa yang sebenarnya telah terjadi dengan
mereka?
Gelombang Frekuensi Rendah
Pengeras suara jenis sub-woofer yang mengeluarkan gelombang frekuensi rendah inilah penyebabnya. Koq bisa, apa yang terjadi?
Pengeras suara jenis sub-woofer yang mengeluarkan gelombang frekuensi rendah inilah penyebabnya. Koq bisa, apa yang terjadi?
Setiap frekuensi memiliki panjang gelombang dan setiap gelombang tersebut memiliki kelemahan dan kekurangannya masing-masing.
Tidak seperti gelombang biasa lainnya,
pada gelombang sangat rendah (Very Low Frequency) atau VLF, memiliki
sifat yang dapat dengan mudah menembus suatu materi seperti kayu,
tembok, tanah bahkan beberapa jenis logam.
Dan secara mudah pula, gelombang sangat rendah ini dapat juga menembus badan manusia.
Selama ada gelombang yang dapat menembus
badan kita, maka gelombang tersebut pasti juga menembus dan mempengaruhi
organ-organ biologis di dalam tubuh manusia, termasuk otak.
Oleh karenanya para peneliti yang juga
ilmuwan itu, sangat tertarik dengan fenomena ini. Apa yang menyebabkan
pengaruh perilaku manusia dalam keadaan resah, tak nyaman bahkan
halusinasi ternyata dapat dipengaruhi oleh gelombang frekuensi sangat
rendah (VLF) ini.
Dari hasil penelitiannya, ternyata otak
manusia sangat rentan dengan adanya gelombang VLF ini. Ada beberapa
bagian dari otak yang sel-sel syarafnya tak terpengaruh oleh VLF, namun
ada juga bagian yang terpengaruh.
Beberapa diantara bagian otak yang
terpengaruh oleh VLF ini adalah bagian-bagian otak yang mengatur sistim
keseimbangan dan kesadaran.
Dan sistim keseimbangan dan kesadaran
tersebut pada akhirnya akan mempengaruhi indera-indera yang tersambung
dan terkordinasi kepadanya.
Dengan terpengaruhnya sistim keseimbangan
dan kesadaran pada otak manusia itu, maka otak akan memerintahkan
sel-sel tertentu kepada indera lainnya, seperti mata yang dapat melihat
benda yang tak ada namun menjadi sepertinya ada.
Telinga yang berfungsi sebagai
keseimbangan juga mulai terpengaruh akibat informasi yang salah dari
otak, lalu mulai merasakan pusing dan juga terjadi efek pendengaran yang
sebenarnya tidak ada, seperti mendengar suara wanita, anak menangis dan
suara terbahak-bahak.
Indera lainnya juga terbukti terpengaruhi
oleh info dari otak yang salah memberikan informasi akibat hantaman
gelombang Frekuensi Sangat Rendah atau Very Low Frequency (VLF) ini.
Termasuk indera penciuman, mencium wangi bunga yang sebenarnya tidak
ada. Indera perasa seperti kulit juga menyebabkan perasaan ”merinding”
pada bulu tangan dan tengkuk.
Pasa sesi inilah maka manusia akan
mengalami seperti ”halusinasi” karena otak yang terpengaruh oleh VLF dan
terjadi dis-informasi dan mempengaruhi indera manusia yang lainnya. Dan
pada sesi selanjutnya, maka manusia dapat melihat ”hantu”.
Frekuensi Rendah Ada Dimana-mana
Lalu darimana datangnya frekuensi rendah disekeliling kita? Frekuensi rendah ada dimana-mana dan dapat dipicu oleh berbagai macam cara.
Lalu darimana datangnya frekuensi rendah disekeliling kita? Frekuensi rendah ada dimana-mana dan dapat dipicu oleh berbagai macam cara.
Secara alami frekuensi rendah dapat
dipicu oleh getaran yang sangat pelan dan rendah. Mulai dari dedaunan
atau alang-alang yang tertiup angin, dari tetesan air yang jatuh, dari
rintik air hujan, dari putaran rendah kipas angin dan dari apapun yang
bersifat bergetar serta memiliki getaran yang sangat-sangat rendah.
Apalagi jika berada di dalam gedung tua
seperti penjara ini. Kelembaban karena air yang menetes, rumput-rumput,
suara angin dan lainnya sangat mempengaruhi indera manusia.
Oleh karenanya, para ilmuwan sangat yakin
bahwa penampakan hantu karena dipicu oleh disfungsi cara kerja otak
yang telah terpengaruh oleh VLF tersebut.
Penelitian Lanjutan Frekuensi Sangat Rendah
Akibat penemuan ”tak sengaja” yang berawal dari penelitian tentang hantu, justru berlanjut menjadi penelitian terhadap – mengubah dan mengatur perilaku manusia (human behaviour). Dan ini justru menjadikannya batu loncatan kepada teknologi-teknologi terkini.
Akibat penemuan ”tak sengaja” yang berawal dari penelitian tentang hantu, justru berlanjut menjadi penelitian terhadap – mengubah dan mengatur perilaku manusia (human behaviour). Dan ini justru menjadikannya batu loncatan kepada teknologi-teknologi terkini.
Para peneliti langsung berfokus kepada ”rahasia dibalik frekuensi rendah” ini.
Salah-satunya yang juga menggunakan frekuensi rendah adalah H.A.A.R.P. (High frequency Active Auroral Research Program) atau Program Penyelidikan Aurora Aktif Frekuensi Tinggi.
Ya, awalnya frekuensi tinggi. Lalu
bagaimana jika frekuensi rendah dipancarkan melalui antena-antena HAARP
ini? Banyak penelitian mengenai frekuensi tinggi daripada frekuensi
rendah. Dan melalui HAARP namun dipancarkan frekuensi rendah (bukan
hanya yang frekuensi tinggi) maka hal yang tak terduga dapat terjadi.
Dan ini pastinya akan selalu disembuntikan dan tak diakui oleh
pihak-pihak yang berkepentingan di dalamnya.
Begitu ”tak terselidikinya” kemampuan
frekuensi sangat rendah ini, sehingga manusia dapat melihat yang tiada,
dan dapat mendengar yang tiada, namun semua sepertinya benar-benar ada.
Dan oleh sebab itulah hantu ada dan dapat terlihat, menurut ilmu
pengetahuan…. (Yudiweb – Ghost Behind Bars – Natgeo TV – Mystery 360)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar